Gempa bumi adalah pergerakan tanah secara tiba-tiba
yang terjadi di bumi hingga menimbulkan getaran yang dinyatakan dalam skala
richter. Secara umum, gempa bumi
dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan faktor utama penyebab terjadinya
gempa tersebut, yaitu:
·
Gempa Tektonik. Ini merupakan
tipe gempa yang paling sering terjadi dan yang paling banyak menimbulkan
kerusakan bahkan korban jiwa. Gempa ini terjadi akibat dari pergerakan lempeng
tektonik bumi yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga menimbulkan getaran
hingga dipermukaan bumi. Pada gempa tektonik, tidak semua bagian pada permukaan
bumi ini berpotensi terjadi gempa tersebut, melainkan lebih sering terjadi pada
daerah atau wilayah pertemuan antara lempeng tektonik bumi baik didarat ataupun
dilautan. Lempeng tektonik bumi memang selalu berberak (30mm - 70mm per tahun)
dan apabila lapisan batuan atau tanah yang terdapat pada kerak bumi sudah tidak
dapat menahan pergerakan tersebut, maka akan terjadi slip dan patahan sehingga
energi yang besar akibat tumbukan dari lempeng tersebut terlepas secara
tiba-tiba. Akibat dari hal tersebut akan terjadi getaran hingga kepermukaan
bumi, dan apabila getaran tersebut terjadi dalam sekala besar, maka dampaknya
akan sangat merusak terutama pada bangunan-bangunan dan juga dapat menimbulkan
korban jiwa. Dan ada efek lain yang dampaknya juga sangat besar dari gempa type
ini, yaitu Tsunami. Apabila gempa ini terjadi dilautan,
pergerakan tanah yang terjadi secara tiba-tiba didasar laut dapat menyebabkan
air laut bergejolak dan menimbulkan gelombang besar dipantai yang dapat
memiliki ketinggian hingga puluhan meter.
·
Gempa Vulkanik. Sesuai
dengan namanya, gempa ini terjadi akibat dari aktivitas gunung berapi, walaupun
hal ini jarang terjadi dan apabila terjadi skala dari gempa ini tidak sebesar
gempa tektonik. Apabila sebuah gunung berapi mengalami peningkatan aktivitas
hingga terjadi letusan, pergerakan magma pada perut bumi disekitar gunung
tersebut akan mengalami peningkatan dan hal inilah yang menyebabkan
getaran-getaran pada tanah yang disebut gempa vulkanik.
Seperti halnya gempa tektonik, gempa
ini dapat terjadi hanya dibeberapa bagian bumi yang disekitarnya terdapat
gunung berapi aktif (daerah ring of fire).
·
Gempa longsoran. Gempa
bumi ini terjadi apabila terjadi longsoran tanah atau tebing didaerah
pegunungan atau perbukitan dan sangat jarang terjadi. Walaupun skala gempa ini
kecil, namun gempa ini dapat terjadi di daerah manapun yang wilayahnya berbukit
dan memiliki struktur tanah yang labil. Tsunami juga dapat terjadi akibat dari
gempa ini, yaitu apabila longsoran dari gunung, bukit ataupun tebing terjadi
dilaut. Hal ini pernah terjadi di Indonesia saat gunung Krakatau meletus pada
tahun 1883. Letusan gunung tersebut sangat besar sehingga mengakibatkan
longsoran yang besar dari gunung tersebut. Karena gunung tersebut berada
ditengah laut, maka material longsoran tersebut jatuh ke laut dan mengakibatkan
air laut bergejolak dan menimbulkan tsunami setinggi 30-36 meter dipesisir Jawa
bagian barat dan Sumatra bagian selatan dan tercatat lebih dari 30.000 nyawa
manusia melayang akibat bencana tersebut.
·
Gempa Tumbukan. Batu
meteor besar yang jatuh di daratan di permukaan bumi juga dapat menimbulkan
gempa bumi. Hal ini sangat jarang terjadi dan apabila memang terjadi, efek
kerusakan yang ditimbulkan dapat sangat besar tergantung dari besar batu meteor
yang jatuh tersebut.
Selain
beberapa penyebab diatas, gempa bumi juga dapat terjadi akibat dari ulah
manusia. Gempa bumi ini antara lain gempa akibat dari ledakan bahan peledak
(bom) yang sengaja diledakkan sehingga menimbulkan gempa bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar