Jumat, 20 April 2012

BENCANA TANAH LONGSOR .


Tanah longsor terjadi ketika stabilitas kemiringan perubahan dari stabil ke kondisi tidak stabil. Suatu perubahan dalam stabilitas lereng dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, bertindak bersama-sama atau sendirian. Penyebab alami tanah longsor meliputi:

* Air tanah (porewater) tekanan bertindak untuk mengguncang lereng
* Kehilangan atau tidak adanya struktur vegetatif vertikal, nutrisi tanah, dan struktur tanah (misalnya setelah kebakaran hutan)
* Erosi dari ujung lereng dengan sungai atau gelombang laut
* Melemahnya kemiringan melalui saturasi oleh pencairan salju, gletser mencair, atau hujan lebat
* Gempa bumi menambahkan beban ke lereng menjadi tidak stabil
* Gempa disebabkan pencairan destabilisasi lereng
* Letusan Vulkanik

Tanah longsor diperparah oleh kegiatan manusia, mencakup:

* Deforestasi, budidaya dan konstruksi, yang menggoyahkan lereng yang sudah rapuh
* Getaran dari mesin atau lalu lintas tranportasi manusia
* peledakan
* Pekerjaan tanah yang mengubah bentuk lereng, atau yang memaksakan beban baru pada lereng yang ada
* Pendalaman tanah yang dangkal, perpindahan akar akar tumbuhan vegetasi
* Konstruksi, kegiatan pertanian atau kehutanan (penebangan) yang mengubah jumlah air yang infiltrat tanah.

Tanah longsor merupakan fenomena geologi yang mencakup berbagai gerakan tanah, seperti terjatuhnya batu-batu, kegagalan mendalam dari lereng dan aliran puing-puing dangkal, yang dapat terjadi di lingkungan lepas pantai, pesisir dan daratan. Meskipun aksi gravitasi adalah kekuatan pendorong utama untuk longsor terjadi, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi stabilitas lereng asli. Biasanya, pra-kondisional faktor membangun sub-permukaan spesifik kondisi yang membuat daerah / lereng rentan terhadap kegagalan, sedangkan longsor yang sebenarnya sering memerlukan memicu sebelum dibebaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar