Kamis, 05 April 2012

MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA


1. Menunjukkan persamaan kedudukan warga Negara tanpa membeda-bedakan ras, agama, gender, budaya, dan suku
Indonesia adalah suatu Negara yang memiliki keragaman dalam berbangsa dan bernegara yakni adanya ras, agama, gender, budaya dan suku. Keragaman tersebut disamping memiliki perbedaan juga memiliki persamaan dimana dari persamaan itulah muncul rasa persatuan yang mampu menyatukan seluruh manusia yang mendiami suatu Negara yang bernama Indonesia. Didalam suatu ketidaksamaan terdapat suatu persamaan yang meskipun dipandang dari ras, agama, suku, golongan, gender ataupun budaya mereka mempunyai keunikan yang membedakan satu dengan yang lainnya tetapi pedoman kita tetap persamaan bukan berasal dari hal tersebut tapi ialah pedoman kita tentang persamaan bukan berasal dari hal tersebut tapi ialah rasa yang timbul dari diri masing-masing warga Negara yakni rasa ingin hidup tentram, ingin merdeka, ingin damai, ingin maju dan ingin bebas dari jajahan. Seluruh persamaan tersebut mendominasikan semua motivasi yang ada dalam kehidupan masyarakat yang ada di Indonesia yaitu sama-sama berusaha mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berseomboyankan bhineka tunggal ika “walaupun kita berbeda-beda tetap satu jua” sehingga membentuk suatu integrasi yang erat antara warga Negara. Jika suatu Negara tidak dilandasi rasa bersatu seperti itu maka tentunya takkan pernah tercipta suatu masyarakat yang adil dan makmur yakni masyarakat yang menghargai perbedaan dan menyamakan perbedaan dalam kehidupan. Manusia sendiri sesungguhnya menyadari bahwa hidup dalam lingkungan besar takkan bias bila dilakukan sendiri karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk social jadi apabila dalam kehidupan sehari-hari selalu membeda-bedakan antara sesamanya maka alur hidup masyarakat tersebut akan kacau karena manusia hanya memperdulikan mereka-mereka yang memiliki persamaan diantaranya mereka yang bersuku sama, golongan sama atau yang lainnya.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri ras, agama, gender, budaya golongan dan suku.
a. Ras
Ras adalah kelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri dan sifat fisik yang berkembang secara biologis, sehingga berbeda dengan kelompok-kelompok lain. Ras adalah sesuatu yang bersifat permanent karena diturunkan secara biologis dari satu keturunan ke keturunan berikutnya. Cirri-ciri fisik uang pada umumnya tampak ialah warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, warna dan bentuk mata dan juga cirri-ciri yang tidak tampak yaitu frekuensi golongan darah. Indonesia memiliki ras yang sangat beragam seperti ras negroid yang banyak tinggal di papua dengan cirri-ciri fisik seperti kulit hitam, rambut keriting dan bentuk kepala pendek. Ras vedoid dapat kita temui pada suku bangsa Enggano dan mentawai dengan cirri-ciri fisik, kulit sawo matang, rambut ikal atau bergelombang dan bentuk kepala panjang tetapi apapun rasnya warga Negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama.
b. Agama
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat menganggap tinggi nilai kehidupan beragama dan Indonesia hanya menganut lima agama yang diakuinya yaitu
Agama Islam
Agama Kristen katolik
Agama Kristen Protestan
Agama Hindu
Agama Budha
Kelima agama tersebut dianut oleh bangsa Indonesia dan merupakan pedoman dalam kehidupan. Agama-agama tersebut memiliki keragaman dalam melaksanakan kehidupan misalnya Agama Islam yang melaksanakan shalat lima waktu, agama Kristen yang pada setiap hari minggunya melaksanakan Ibadahnya, dan masih banyak lagi. Namun meskipun warga Negara Indonesia menganut agama-agama tersebut mereka tidak menjadikan hal tersebut hambatan untuk berinteraksi antar sesame manusia sehingga terciptalah suatu masyarakat yang bersatu tanpa pandang agama yang mereka anut.
c. Gender
Gender atau lebih dikenal dengan kelamin adalah suatu hal yang sangat membedakan manusia secara kodrat diantara semua manusia karena manusia pada dasarnya terbagi atas dua yaitu manusia berkelamin pria dan berkelamin wanita. Indonesia tidak pernah membeda-bedakan warga atas gender yang mereka miliki meskipun dia seorang pria dilarang berprofesi sebagai koki. Semua memiliki kedudukan yang sama meskipun memiliki gender berbeda.
d. Golongan
Tolak ukur untuk menentukan golongan ialah factor politik, ekonomi, tanah, keturunan maupun pendidikan, bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam golongan. Atas dasar factor politik Indonesia terbagi atas 24 golongan dalam pemilu pada tahun 2004 dan atas dasar tanah, masyarakat Indonesia terbagi atas menjadi golongan pemilik tanah dan penggarap tanah juga atas dasar pendidikan, masyarakat Indonesia terbagi menjadi golongan masyarakat berpendidikan dan tidak berpendidikan dan masih banyak lagi. Perbedaan golongan tersebut tidak membedakan siapapun warga Negara Indonesia dalam menjunjung tinggi hukum dan juga dalam memperoleh hak dan kewajiban.
e. Suku
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam suku bangsa. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan perbedaan suku misalnya seperti tetangga sebelah rumah yang memiliki suku berbeda yaitu suku melayu dengan logat bahasa yang berbeda atau presiden kita yang berbeda suku dengan kita yakni suku jawa dan lain-lain. PendudukIndonesia memiliki persamaan kedudukan meskipun memiliki suku yang berbeda-beda.
3. Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara tanpa Membeda-bedakan Ras, Suku, Agama, Golongan, Gender, dan Budaya
Manusia adalah Makhluk yang secara dasar berbeda dengan mahkluk lain hal itu didasarkan atas apa yang mereka miliki. Dalam diri manusia terdapat ketidaksamaan yang membedakan mereka dengan sesamanya. Ketidaksamaan itu meliputi ras, agama, suku, golongan, gender dan budaya dan kita membedakan manusia dengan berbagai criteria tersebut. Apakah itu berarti manusia tidak sama? Atau tidak sama? Jawaban atas pertanyaan tersebut ialah didalam persamaan manusia memiliki perbedaan yang dipandang dari berbagai aspek kehidupan dan tidak dapat dipungkiri tidak ada manusia yang sama persis di dunia ini namun dengan kita menghargai perbedaan tersebut muncullah persamaan yang dimana sangat berfungsi dalam mewujudkan tujuan bersama. Jika kita tidak menghargai perbedaan tersebut maka rasa yang akan muncul ialah adanya sikap tidak saling percaya atau tidak ingin bekerja sama sehingga dapat menyebabkan suatu masyarakat yang tidak bersama misalnya apabila di suatu Negara hanya memilih presiden yang memiliki gender pria tentunya wanita tidak akan bisa berkembang seperti saat ini dan hal tersebut tentunya tidak luput dari perjuangan ibu kartini dalam usaha emansipasi wanita yang sangat berjasa besar. Disamping itu rasa menghargai perbedaan juga bermanfaat dalam menerapkan hukum Negara sehingga keadilan dapat ditegakkan dan tidak ada yang memihak manapun atau tidak ada yang pandang bulu dalam memberikan sanksi. Kedudukan warga Negara Indonesia merupakan suatu kedudukan yang dipandang dari segi sosial yakni manusia saling bekerja sama dalam mewujudkan tujuan bersama untuk mendirikan suatu Negara yang adil dan makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar